Teknik mengerem merupakan salah satu hal terpenting dalam hal berkendara. Fungsi rem sendiri dalam kaidah safety riding adalah hanya memperlambat putaran roda, membuat laju motor terhenti ya belum tentu. Makanya tidak sedikit yang salah kaprah dalam hal teknik mengerem ini.
Ada teori khusus yang harus dipahami agar proses pengereman dilakukan dengan benar supaya lebih presisi dan aman. Seperti yang dikutip dari kompas.com, mengerem yang benar-benar efektif adalah menggunakan secara bersamaan antara rem depan dan belakang, bukan mengoptimalkan salah satu.
"Kita tidak bicara persentase kekuatan, misalnya rem depan dan belakang harus total jumlahnya 100 persen. Karena itu rancu. Lebih efektif untuk menghentikan atau memperlambat laju adalah menggunakan rem depan," kata Emerson Tantono, Network Development dan Instruktur Senior Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM).
Ada beberapa poin detail tips yang ingin disampaikan di sini:
• Jika melihat dari tipe motor, jenis sport cukup kompleks karena pengereman harus dibarengi dengan pemindahan gigi ke lebih rendah (engine brake) biar lebih efektif. Pada jenis bebek juga sama, hanya karena bobotnya lebih ringan pengereman dilakukan dalam kondisi tertentu saja atau urgent.
• Penekanan atau kekuatan rem, bro/sis sendiri yang bisa menentukan. Hal ini dilihat dari kecepatan dan kondisi jalan. Misalnya di jalan basah, alangkah baiknya tidak terlalu ditekan jika mengerem. Itulah sebabnya, jika di jalanan basah atau licin, wajib mengurangi kecepatan agar jika sewaktu-waktu butuh mengerem, tidak ditekan keras karena laju sepeda motor terlalu kencang.
• Penggunaan jari untuk menarik tuas rem sesuaikan dengan kekuatan yang dibutuhkan. Untuk pengereman maskimal, bisa menggunakan empat jari seperti gerakan meremas. "Perlu diingat, rem tidak berdiri sendiri. Pikirkan keselamatan jika jalan licin dengan mengurangi kecepatan. Penggunaan rem tetap depan dan belakang, jangan salah satu," pesan Emerson.
• Penggunaan rem belakang saja hanya disarankan untuk kondisi tertentu. Misalnya melewati turunan dengan kecepatan rendah. Rem belakang saja akan membuat sepeda motor tidak stabil alias ”ngesot”.
• Menikung. Secara teori, rem hanya digunakan menjelang masuk tikungan untuk memperlambat laju. Begitu sudah masuk tikungan, justru lakukan akselerasi agar cengkeraman roda depan semakin baik. Banyak yang salah, saat berada di tikungan malah melakukan pengereman. Dikatakan Emerson akan sangat berbahaya, apalagi dalam kecepatan tinggi.
• Secara umum perlu latihan menggunakan rem repan. Hal ini dibutuhkan untuk mengantisipasi jika melakukan pengereman mendadak. Jangan takut menggunakan rem depan, asal dilakukan dengan benar.