Momen historis spektakuler tercipta di kaki Gunung Lokon.
Sejarah baru dalam bidang perfilman pun terukir.
Hajatan Festival Film Pendek Tomohon (FFPT) yang digelar Sabtu (7/4), jadi tonggaknya.
Seperti dilansir diler Honda Tomohon FFPT ini merupakan hasil kerja kreatif, kolaborasi dari Dealer Honda CV Anugerah Mulia (Anmul) Tomohon, Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor (Polres) Tomohon dan Komunitas Penulis Muda Minahasa (MAPATIK).
Festival ini bertemakan, 'Keselamatan Berkendara'.
Selaku pemantik, Director MAPATIK, Rikson Childwan Karundeng MTeol menuturkan, festival film ini, yang pertama kali dihelat di Kota Tomohon. Bahkan, FFPT hasil kolaborasi komunitas, kepolisian dan perusahaan ini merupakan yang perdana di Indonesia.
Ini menandakan, pintu kreasi terbuka bagi filmaker di Kota Sejuk untuk pengembangan kemampuan.
Menurutnya, di Kota Pendidikan, MAPATIK menemukan banyak anak muda luar biasa. Punya kecerdasan dan kemampuan berinovasi. Khususnya dalam bidang sinematografi.
"Hari ini (Sabtu-red), kita melakukan hal yang luar biasa. Bagi orang yang duduk lesu, menganggap ini biasa-biasa saja.
Tetapi mereka tidak sadar, saat ini kita telah menciptakan sejarah luar biasa. Hari ini kita menyelenggarakan iven yang belum pernah digelar di Kota Tomohon," ungkap Karundeng juga selaku akademisi.
FFPT sebutnya, belum tentu terlaksana tanpa campur tangan dari Anmul dan Satuan Lantas Polres Tomohon. Tiga kolaborasi itu memiliki visi sejalan dan semangat yang sama. MAPATIK mendorong kreatifitas, ruang positif bagi anak muda tersedia, hal-hal negatif pasti bisa dihindari. Untuk itu, dirinya sangat mengapresiasi Branch Manager (BM) Anmul, Graend Palar SPi dan Kasat Lantas Polres Tomohon, AKP Dody Y Arruan SIK.
"Sangat jarang bertemu dengan sosok-sosok berkepedulian. Ternyata masih ada orang-orang yang peduli terhadap upaya pengembangan kreativitas generasi muda. Ide-ide kreatif dari MAPATIK pun direspons positif oleh Pak Graend beserta staf dan Pak Kasat Lantas bersama jajaran. Ini perlu diapresiasi," sebut Karundeng yang kini sedang menyelesaikan pendidikan program doktor teologi ini.
Sebelumnya, BM Anmul, Graend Palar berujar, pihaknya bersyukur atas terlaksananya festival tersebut. Dia pula sangat mengapresiasi seluruh peserta festival yang telah mengambil bagian.
Menurutnya, festival ini merupakan langkah awal. Pihaknya pun merencanakan, festival ini akan dilaksanakan setiap tahun berjalan.
Apalagi, karya film pendek yang dogelontorkan dalam FFPT 2018 ini banyak menyiratkan pesan penting. Utamanya soal Keselamatan Berkendara.
Apalagi tambahnya, tingkat kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di Kota Tomohon sangat tinggi.
Ini kemudian yang mendorong pihak Anmul bersama Satlantas Polres Tomohon dan MAPATIK menyelenggarakan FFPT 2018.
Hal ini juga sebagai wujud kepedulian Anmul untuk melakukan pencegahan terjadinya Lakalantas.
"Ibarat memasak, Anmul itu konfornya, Satlantas Polres Tomohon sebagai api dan Mapatik menjadi wadah kreativitas. Festival film ini tentu memberi warna baru bagi Kota Tomohon. Karya-karya yang telah difestivalkan sangat positif. Lewat film-film yang tercipta, masyarakat akan semakin sadar soal pentingnya keselamatan berlalu lintas," asa Palar.
Mewakili tim juri, Kalfein Wuisan MPd menyebut, segala pencapaian dalam FFPT ini merupakan hasil jerih payah semua pihak terkait.
Mulai dari penyelenggara, panitia dan peserta. Sehingga menghasilkan iven yang luar biasa. Bahkan para peserta juga boleh diparesiasi.
"Memang ada beberapa hal yang perlu dievaluasi sekaligus menjadi pembelajaran bersama.
Tetapi bukan hanya sekedar evaluatif untuk menjadi kegelisahan karena gagal atau menang.
Namun ini menjadi ruang kreasi dan apresiasi untuk menggali pengetahuan tentang sinematografi," ucap Wuisan dan diiyakan Luntungan.
Adapun penilaian karya film FFPT pertama ini melibatkan 5 orang juri. Adalah Juri Independen, Jeffry Luntungan, Juri Teknis, Kalfein Wuisan, Juri Apresiator I, Wakapolres Kompol Joice Wowor, Juri Apresiator II, Graend Palar dan Juri Apresiator III, Rikson Karundeng. Sementara, Komunitas Film Pendek Tomohon yang berhasil keluar sebagai pemenang, yakni Juara 1 Aurora Film, Juara 2 Fameux 2.0, Juara 3 Leaf 2.0, Harapan 1 SMK Katolik Familia Tomohon, Harapan 2 Tango Production dan Harapan 3 Creative Production.